PENDAHULUAN
Saat ini peranti interaktif seperti tetikus dan trackball atau joystick dapat dikatakan merupakan peranti masukan standard yang ada pada sebuah system computer. Hal ini memungkinkan dengan adanya perkembangan teknologi computer yang sangat pesat. Sebelum peranti interaktif menjadi standard peranti pada system computer, pengguna papan ketik merupakan satu-satunya cara untuk berinteraksi dengan sebuah system computer. Dengan papan ketik, seorang pengguna hanya dapat mengetikkan suatu teks sebagai satu-satunya cara untuk member perintah pada computer. Jenis – jenis dialog yang akan dibahas adalah dialog berbasis perintah tunggal (Command language atau command syntax), dialog berbasis kombinsdi perintah, dan bahasa alami (natural language.
1 COMMAND LANGUAGE
Command language dialogue (dialog bahasa perintah) merupakan user inisiatif dan biasanya terdiri atas perintah atau perintah-perintah yang diketikkan oleh user dengan syntax yang sesuai/benar tanpa petunjuk atau bantuan dari system. Contoh bahasa perintah (command language) yang paling sering kita hadapi untuk kebanyakan pemakai computer adalah bahasa system operasi untuk system computer tertentu.
Contoh bahasa perintah lain yang biasa kita jumpai termasuk bahasa-bahasa untuk text editor seperti editor vi pada system UNIX atau bahkan DOS yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai system operasi generasi pertamanya.
Feature tersendiri dari kebanyakan dialog bahasa perintah (command language dialogue) adalah tidak ada bantuan eksplisit yang disediakan untuk memperlihatkan kepada user set-set perintah apa saja yang diperbolehkan, bahkan user harus mempelajari sendiri perintah-perintah tersebut. Implikasi dari tidak adanya petunjuk ini adalah pentingnya pemilihan nama-nama perintah yang husus dalam dialog bahasa perintah (command language dialogue) karena nama-nama tersebut harus selalu diingat.
Syntax Peritah
Positional syntax
Sebuah Positional syntax menerjemahkan kata-kata perintah (command word) dengan tegas menurut posisinya dalam barisan perintah (string). Type syntax ini secara luas telah digunakan dalam system operasi microcomputer sederhana seperti CP/M dan MSDOS.
Keyword syntax
Keyword syntax mengidentifikasi masing-masing parameter perintah oleh suatu keyword terdahulu.
Contoh ekpresi yang menggunakan keyword syntax :
COPY FROM FILE1 TO TEMP
COPY TO TEMP FROM FILE1
Batasan antara kata kunci dan parameter yang dihubungkannya menjadi bagian yang menyangkut sintaksis dari command language tertentu seperti: simbol spasi, tanda (=) , dan tanda penghubung(-) adalah semua lambang yang digunakan. Metoda ini menghapuskan kemungkinan kesalahan peruntunan, tetapi pada bagian yang termasuk tambahan karakter yang berlebihan di dalam batas perintah.
Mixed syntax
Mixed syntax sederhana adalah kombinasi antara keyword dan penempatan sintak untuk menambahkan pilihan yang bisa dijalankan.
Kelebihan & kekurangan Command Language
Kelebihan :
1. Cepat
2. Efisien
3. Tepat
4. Ringkas
5. Flexibel
6. User-aktif
7. Menarik
Kekurangan :
1. Membutuhkan latihan lama
2. Memerlukan penggunaan yang teratur
3. Beban memory tinggi
4. Penanganan kesalahan kurang baik.
Kidd(1982) menyarankan untuk memperkecil memori yang digunakan dan kesalahan pengetikan antara lain :
- memilih kata-kata perintah mengesankan, non-confusable;
- menggunakan format perintah konsisten
- menggunakan perintah pendek/singkat
- menyediakan suatu backup online yang menjelaskan fasilitas 'help'
2 DIALOG BERBASIS KOMBINASI PERINTAH
Ragam dialog yang memungkinkan user mengemas sejumlah perintah kedalam suatu bentuk berkas yang disebut batch file. Tidak harus menggunakan salah satu bahasa pemrograman yang ada, akan tetapi harus mengikuti aturan tertentu. Misalnya dalam DOS dikenal file Autoexec.bat. Dialog berbasis pemrogramn merupakan ragam dialog yang memungkinkan pengguna untuk mengemas sejumlah perintah kedalam suatu bentuk berkas yang sering disebut batch file. Perintah perintah yang dituliskan pada ragam dialog ini tidak harus menggunakan bahasa pemrograman arah rendah maupun tinggi, tetapi harus mengikuti aturan tertentu seperti dalam aturan dalam DOS.
Bahasa yang kami gunakan dalam menyelesaikan tugas ini yaitu Borland c++, C++ adalah sebuah bahasa pemrograman yang memiliki banyak dialek, seperti bahasa orang yang banyak memiliki dialek. Dalam C++, dialek bukan disebabkan oleh karena si pembicara berasal dari Jepang atau Indonesia, melainkan karena bahasa ini memiliki beberapa kompiler yang berbeda. Ada empat kompiler umum yaitu : C++ Borland, C++ Microsoft Visual, C/386 Watcom, dan DJGPP. Anda dapat mendownload DJGPP atau mungkin saja anda telah memiliki kompiler lain.
Setiap kompiler ini agak berbeda. Setiap kompiler akan dapat menjalankan fungsi fungsi standar C++ ANSI/ISO, tetapi masing masing kompiler juga akan dapat menjalankan fungsi fungsi nonstandard (fungsi fungsi ini, agak mirip dengan ucapan yang tidak standar yang diucapkan orang diberbagai pelosok negeri. Sebagai contoh, di New Orleans kata median disebut neutral ground). Kadang kadang pemakaian fungsi nonstandard akan menimbulkan masalah pada saat anda hendak mengkompilasi kode sumber data (source code) (yaitu program berbahasa C++ yang ditulis oleh seorang programer) mempergunakan kompiler yang berbeda.
Bahasa yang kami gunakan dalam menyelesaikan tugas ini yaitu Borland c++, C++ adalah sebuah bahasa pemrograman yang memiliki banyak dialek, seperti bahasa orang yang banyak memiliki dialek. Dalam C++, dialek bukan disebabkan oleh karena si pembicara berasal dari Jepang atau Indonesia, melainkan karena bahasa ini memiliki beberapa kompiler yang berbeda. Ada empat kompiler umum yaitu : C++ Borland, C++ Microsoft Visual, C/386 Watcom, dan DJGPP. Anda dapat mendownload DJGPP atau mungkin saja anda telah memiliki kompiler lain.
Setiap kompiler ini agak berbeda. Setiap kompiler akan dapat menjalankan fungsi fungsi standar C++ ANSI/ISO, tetapi masing masing kompiler juga akan dapat menjalankan fungsi fungsi nonstandard (fungsi fungsi ini, agak mirip dengan ucapan yang tidak standar yang diucapkan orang diberbagai pelosok negeri. Sebagai contoh, di New Orleans kata median disebut neutral ground). Kadang kadang pemakaian fungsi nonstandard akan menimbulkan masalah pada saat anda hendak mengkompilasi kode sumber data (source code) (yaitu program berbahasa C++ yang ditulis oleh seorang programer) mempergunakan kompiler yang berbeda.
3 NATURAL LANGUAGE
Pada prinsipnya bahasa alami adalah suatu bentuk representasi dari suatu pesan yang ingin dikomunikasikan antar manusia. Bentuk utama representasinya adalah berupa suara/ucapan (spoken language), tetapi sering pula dinyatakan dalam bentuk tulisan. Bahasa dapat dibedakan menjadi (1) Bahasa Alami, dan (2) Bahasa Buatan. Bahasa alami adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi antar manusia, misalnya bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, Inggris, Jepang, dan sebagainya.
Bahasa buatan adalah bahasa yang dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya bahasa pemodelan atau bahasa pemrograman komputer. Chomsky adalah orang yang pertama kali merepresentasikan bahasa sebagai rangkaian simbol. Chomsky berhasil memperlihatkan bahwa bahasa apapun dapat direpresentasikan dengan suatu cara yang universal. Pemikiran Chomsky yang merepresentasikan bahasa sebagai kumpulan simbol-simbol dan aturan yang mengatur susunan simbol-simbol tersebut telah membuka peluang untuk melakukan pemrosesan bahasa secara simbolik dengan teknologi komputer, sehingga melahirkan bidang ilmu Natural Language Processing (NLP).
Dipandang dari sisi implementasi teknologinya, pemrosesan bahasa lisan dan tulisan adalah sangat berbeda. Bahasa lisan lebih banyak melakukan pemrosesan bunyi atau suara, sedangkan bahasa tulisan lebih banyak melakukan pemrosesan simbol-simbol tertulis. Sebagai akibatnya, penelitian di bidang bahasa lisan pada awalnya lebih banyak dilakukan dalam bidang ”signal processing”, sedangkan penelitian-penelitian untuk pemrosesan bahasa tulisan lebih banyak dilakukan dalam bidang ”artificial intelligence” atau kecerdasan buatan yang pada prinsipnya melakukan symbolic processing. Saat ini, teknologi yang berkaitan dengan pemrosesan bahasa alami ini sering disebut sebagai ”speech and language technology”, “natural language processing technology”, “human language technology”, atau dalam beberapa pertemuan ilmiah para peneliti di bidang ini di Indonesia, menyepakati penggunaan istilah ”teknologi bahasa” untuk menyebut teknologi ini. Dari segi keilmuan, bidang ini dikenal sebagai bidang ”natural language processing” atau ”computational linguistic”.
Suatu sistem pemrosesan bahasa alami secara lisan dapat dibentuk dari tiga sub-sistem, yaitu sebagai berikut.
1) Sub-Sistem Natural Language Processing (NLP), berfungsi untuk melakukan pemrosesan secara simbolik terhadap bahasa tulisan. Beberapa bentuk aplikasi sub- Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia), sistem pemeriksa sintaks bahasa, sistem yang dapat ”menyimpulkan” suatu narasi, dan sebagainya.
2) Sub-sistem Text to Speech (TTS), berfungsi untuk mengubah text (bahasa tulisan) menjadi ucapan (bahasa lisan).
3) Sub-Sistem Speech Recognition (SR), merupakan kebalikan teknologi Text to Speech, yaitu sistem yang berfungsi untuk mengubah atau mengenali suatu ucapan (bahasa lisan) menjadi text (bahasa tulisan).
Berbeda dengan kebanyakan sistem lain yang bersifat generik, teknik-teknik yang digunakan dalam pemrosesan bahasa alami bersifat sangat ‘language dependent’. Suatu sistem atau teknik yang berlaku untuk suatu bahasa tidak mudah diterapkan untuk bahasa lainnya.
KELEMAHAN
Pemrosesan bahasa alami tidak mudah dilakukan. Beberapa alasan yang menyulitkan pemrosesan bahasa alami diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Dalam bahasa alami, sering terjadi ambiguity atau makna ganda. Fenomena ini terjadi pada berbagai level implementasi bahasa, mulai dari simbol-simbol huruf dan tanda baca sebagai unit terkecil bahasa tulisan, tingkat kata, frasa, kalimat, bahkan paragraf. Simbol titik tidak selalu berfungsi sebagai tanda akhir kalimat, tetapi dapat menjadi bagian dari singkatan (misalnya Ir., Dr., Jl.) atau bagian dari bilangan. Contoh lainnya, kata “bisa” mungkin mempunyai pengertian “racun” atau “dapat”. Fenomena ini terjadi pula dalam penentuan jenis kata (part of speech), misalnya kata ”advanced” dapat berfungsi sebagai kata kerja aktif (bentuk lampau), kata kerja pasif, atau kata sifat.
2) Jumlah kosa kata (vocabulary) dalam bahasa alami sangat besar dan berkembang dari waktu ke waktu. Karakteristik-karakteristik tersebut menyebabkan sulitnya melakukan pemrosesan bahasa alami. Manusia sendiri menghadapi masalah ambiguitas tersebut berdasarkan analisis konteks yang didukung pengetahuan yang dimiliki di dalam otaknya. Mesin atau komputer yang tidak dilengkapi pengetahuan seperti itu menjadi sulit melakukannya. Jika NLP diterapkan untuk aplikasi bahasa lisan, kesulitan lainnya mungkin terjadi. Dalam bahasa lisan, manusia sangat sering membentuk ucapan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa yang digunakan.
3) Berbeda dengan kebanyakan sistem lain yang bersifat generik, teknik-teknik yang digunakan dalam pemrosesan bahasa alami bersifat sangat ‘language dependent’. Suatu sistem atau teknik yang berlaku untuk suatu bahasa tidak mudah diterapkan untuk bahasa lainnya.
4) , Pemrosesan bahasa alami jauh lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan
bahasa buatan
APLIKASI
Bahasa Alami adalah teknologi yang memungkinkan untuk melakukan berbagai macam pemrosesan terhadap bahasa alami yang biasa digunakan oleh manusia. Sistem ini biasanya mempunyai masukan dan keluaram berupa bahasa tulisan (teks). NLP mempunyai aplikasi yang sangat luas. Beberapa diantara berbagai kategori aplikasi NLP adalah sebagai berikut.
1) Natural Language Translator, yaitu translator dari satu bahasa alami ke bahasa alami lainnya, misalnya translator bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa dan sebagainya. Translator bahasa alami bukan hanya kamus yang menerjemahkan kata per kata, tetapi harus juga mentranslasikan sintaks dari bahasa asal ke bahasa tujuannya.
2) Translator bahasa alami ke bahasa buatan, yaitu translator yang mengubah perintah-perintah dalam bahasa alami menjadi bahasa buatan yang dapat dieksekusi oleh mesin atau komputer. Sebagai contoh, translator yang memungkinkan kita memberikan perintah bahasa alami kepada komputer. Dengan sistem seperti ini, pengguna sistem dapat memberikan perintah dengan bahasa sehari-hari, misalnya, untuk menghapus semua file, pengguna cukup memberikan perintah” komputer, tolong hapus semua file !” Translator akan mentranslasikan perintah bahasa alami tersebut menjadi perintah bahasa formal yang dipahami oleh komputer, yaitu
” dir *.* < ENTER>”.
3) Text Summarization, yaitu suatu sistem yang dapat ”membuat ringkasan” hal-hal yang penting dari suatu wacana yang diberikan.
Beberapa contoh aplikasi yang dapat dikembangkan menggunakan teknologi bahasa alami adalah :
• Alat bantu membaca untuk tunanetra. Alat bantu membaca bagi tunanetra mempunyai masukan berupa teks tercetak ( misalnya buku) dan mempunyai keluaran berupa ucapan dari teks tercetak yang diberikan. Pada prinsipnya ada dua komponen utamanya, yaitu bagian “ pengenal karakter” yang menggunakan teknologi OCR ( Optical Character Recognition), serta bagian TTS. Dengan alat bantu ini, orang tunanetra dapat membaca suatu buku atau dokumen. Bahkan, jika teks yang ingin dibacakan sudah tersedia di dalam komputer, dengan teknologi Text to Speech dapat langsung diucapkan.

• Alat bantu bicara untuk tunawicara. Alat bantu membaca bagi tunawicara mempunyai masukan posisi tangan yang dideteksi oleh suatu sensor dan unit identifikasi. Rangkaian huruf yang diidentifikasikan akan disusun membentuk suatu kata yang pada akhirnya akan diumpankan pada bagian TTS.


• Online translator. Online translator yang dimaksud disini adalah translator yang secara otomatis dapat menerjemahkan kalimat lisan dari suatu bahasa alami ( misalnya BahasaInggris) menjadi ucapan hasil terjemahannya dalam bahasa alami lainnya (misalnya Bahasa Indonesia). Online translator terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama, speech recognition, berfungsi untuk mengenali rangkaian kata dari bahasa sumber menjadi teks dalam bahasa sumber. Bagian berikutnya adalah translator teks ke teks. Hasil bagian kedua ini adalah kalimat bahasa tujuan yang masih berupa teks. Bagian ketiga berupa sistem TTS dalam bahasa tujuan. Aplikasi seperti ini mungkin untuk dikembangkan, karena teknologi speech recognition sudah banyak dikembangkan. Translator bahasa pun sudah banyak dikembangkan, termasuk translator Bahasa Inggris ke Indonesia .

• Talking email atau aplikasi lainnya. TTS juga memungkinkan diintegrasikan dengan berbagai program aplikasi, seperti email, web browser, aplikasi-aplikasi
multimedia atau aplikasi-aplikasi lainnya.
• Aplikasi Telephony. TTS dapat digunakan pada aplikasi telephony, seperti sistem informasi billing atau sistem informasi lainnya yang diucapkan secara lisan. TTS juga dapat digunakan untuk konversi dari SMS ( Short Message System) ke ucapan sehingga pesan SMS dapat didengar. Dengan demikian memungkinkan untuk mendengar pesan SMS sambil melakukan aktivitas yang menyulitkan untuk membacanya, seperti sedang mengendarai mobil. Dengan TTS tersebut, memungkinkan pula untuk meneruskan pesan SMS ke system telepon biasa ( PSTN). Speech Recognition memungkinkan pencarian informasi secara lisan.
0 komentar:
Posting Komentar