Dalam perancangan system interaktif, salah satu bagian dari proses untuk memahami kebutuhan pengguna adalah memahami dengan jelas tujuan utama pembuatan antar muka tersebut. Adapun tujuan utama dari kebergunaan adalah untuk memenuhi kriteria khusus dari kebergunaan (misalnya efisiensi). Tujuan utama pengalamaan pengguna lebih kea rah peningkatan kualitas pengalaman pengguna, misalnya tampilan yang secara estetika menyenangkan.
A. KESALAHAN KLASIK
Seorang perancang sering melakukan kesalahan ketika sedang merancang system . Kesalahn – kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh kesalahan asumsi kepada rancangannya.
Beberapa kesalah umum yang kerap kali dilakukan oleh perancang system antara lain:
v Perancangan yang didasarkan pada Common-sense
v Anggapan bahwa perilaku seseorang telah mewakili suatu kelompok dimana dia berada
v Keinginan atasan yang harus dilakukan
v Kebiasaan dan / tradisi lama
v Anggapan implicit yang tidak sesuai/tidak didukung
v Penundaan evaluasi “sampai waktu luang”
v Evaluasi formal yang menggunakan kelompok subyek yang tidak sesuai, dan
v Eksperimen yang tidak dapat di analisis
B. KEPUASAN BERINTERAKSI
Kepuasan berinteraksi merupakan salah satu criteria penting untuk menetukan kebergunaan dari sebuah system. Hal ini merupakan kriteria penting untuk menentukkan kebergunaan dari sebuah system. Kebergunaan sebuah system dapat di uji dengan beberapa cara yang dimana digunakan penguji untuk mendapatkan data kuantitatif.
Kepuasan berinteraksi dapat dicapai apabila sistem memenuhi delapan aturan berikut:
v Konsistensi
v Fasilitas kunci-cepat
v Umpan balik yang informatif
v Rancangan dialog yang mengarah ke penutupan (closure)
v Pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
v Pembalikan tindakan yang mudah
v Dukungan pada locus of control internal
v Pengurangan beban memory jangka pendek
C. DEFINISI KEBERGUNAAN
Kebergunaan dapat didefinisikan sebagai derajat kemampuan sebuah perangkat lunak untuk membantu penggunaannya menyelesaikan sebuah tugas. Menurut Dix keberhasilan sebuah system untukmembantu penggunanya menyelesaikan suatu tugas ditentukan oleh kombinasi tiga kata “guna” yang kesemuanya harus benar, yaitu:
v Berguna (useful)
v Dapat digunakan (usable)
v Digunakan (used)
Menurut Nielsen menyebutkan 5 (lima) buah komponen kualitas untuk menentukkan kebergunaan sebuah system, yaitu kemampuan untuk dipelajari, efisiensi, mudah diingat, kesalahan dan keamanan, dan kepuasan.
D. UJI KEBERGUNAAN
Uji kebergunaan adalah proses untuk mengukur karakteristik interaksi manusia-komputer dari sebuah system. Uji kebergunaan juga digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan antarmuka. Beberapa uji kebergunaan menunjukkan bahwa uji kebergunaan dapat dilakukan secara relative mudah, cepat, dan hampir tanpa biaya.
Levi and Conrad menyebutkan ada tiga jenis uji kebergunaan, yaitu uji eksploratori bertujuan untuk menguji sebuah system dan mencari titik-titik dimana pengguna mengalami kebingungan, kesalahan atau unjuk kerjanya melambat. Kemudian uji threshold testing digunakan untuk mengukur kinerja system terhadap sejumlah sasaran yang ditentukan terlebih dahulu. Dan yang terakhir uji perbandingan yang bertujuan untuk mengukur karakteristik kebergunaan dari dua pendekatan atau rancangan untuk menentukan rancangan yang lebih cocok untuk pengguna.
E. BEBERAPA CARA UJI KEBERGUNAAN
Ada beberapa cara uji kebergunaan antara lain sebagai berikut :
v Pemilihan Kartu
v Evaluasi Heuristik
v Uji Berbasis Skenario
0 komentar:
Posting Komentar